Perhatikan Perkembangan Mental dan Spiritual, Bupati Boltim Target Dua Santri Tiap Desa

Boltim, Terkini167 Dilihat

JEJAK.NEWS, BOLTIM- untuk mewujudkan Buyat sebagai Kota Santri di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menargetkan mencetak dua orang santri di tiap Desa nyantri di Pondok Pesantren Miftahul Khoir Tebuireng, Buyat dengan anggaran dari pemerintah. Hal ini terungkap ketika Bupati, Sam Sachrul Mamonto, memberikan sambutannya dalam acara safari ramadhan di Masjid Baiturrahman, Modayag, Jumat 16/04/21.

“Saya jadi bupati yang tidak hanya sekedar membangun (infrastruktur) saja, tapi juga mental dan spiritual anak-anak kita. Insya allah, setiap tahun ada dua anak di tiap desa (penduduk muslim) yang akan kami sekolahkan di Pondok Pesantren. Biayanya nanti akan ditanggung pemerintah,” ungkap bupati.

Baca juga: Oskar: Dana Desa Belum Diposting Akibat Tidak Ada Koordinasi 

Harapannya output dari program Satu Desa Dua Santri per tahun untuk mencetak para penghafal al-Qur’an di tiap Desa. Dengan demikian maka kedepannya nanti akan lahir banyak da’i dan ustadz muda di boltim sehingga pendidikan mental dan karakter lebih terjaga.

 “Saya berpikir 10 tahun ke depan tiap desa akan ada hafidz quran. Insya allah program ini akan kami laksanakan,” sebut bupati.

Baca juga: Pemkab Boltim Jadwalkan Tarawih Keliling Selama Ramadhan

Dari sekitar 80-an desa dan kelurahan dan semuanya tercover dalam program ini, maka tentu dalam jangka waktu periode pertama pemerintahan Sachrul-Oskar boltim akan banyak melahirkan ratusan calon agamawan yang hebat maka secara spiritual bukan tidak mungkin pemerintahan dan masyarakat boltim akan kuat.

Program satu desa dua orang santri merupakan bagian dari program Bupati dan Wakil Bupati Boltim ketika masa kampanye lalu, dengan rencana besar membuat Buyat sebagai kota santri dan pusat kajian serta pengembangan gerakan dakwah Islam di kabupaten Boltim.(*).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 komentar