Sehan Landjar: Ada yang Tebar Isu Dizalimi  Padahal Tidak Berbuat Apa-apa

Boltim, Terkini343 Dilihat

JEJAK.NEWS, BOLTIM – Mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar, ternyata masih terus memantau perkembangan situasi politik di Boltim. Sampai saat ini, menurut Sehan banyak oknum yang selalu melakukan berbagai upaya untuk merongrong pemerintah daerah dengan menebar isu yang bersifat provokatif.

Dengan situasi dan kondisi politik saat ini, Sehan Landjar, yang sering disapa dengan sebutan Eyang oleh masyarakat Boltim, mengungkapkan keprihatinan atas upaya pihak yang sengaja menebar isu yang tidak produktif dengan tujuan meraih pencitraan politik demi kepentingan 2024. 

Disisi lain, Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto, yang saat ini sering diserang dengan isu provokasi oleh beberapa oknum tersebut, justru fokus bekerja untuk pelayanan rakyat. Berupaya melaksanakan pembangunan di tengah keterbatasan anggaran akibat krisis ekonomi yang melanda negara.

“Misalnya, ada yang mengaku dizalimi oleh Bupati. Padahal, mereka tidak berbuat apa-apa, tidak mau kerja. Justru yang sifat seperti itulah yang zalim,” tukas Eyang.

Mantan Bupati 2 periode ini menegaskan, bahwa menjual isu dizalimi untuk meraih simpati masyarakat sudah bukan zamannya lagi. Rakyat akan mengukur kinerja para politisi, yang mendapat amanah diembankan rakyat. Siapa yang bekerja untuk rakyat, itu yang pantas mendapat dukungan.

“Masyarakat kita akan melihat hasil pembangunan. Karena itu amanat yang mereka berikan kepada politisi ketika rakyat memilih mereka. Jangan berharap simpati namun anda tidak berbuat apa-apa,” ujar Eyang lagi.

Terkait masalah pembangunan infrastruktur, Eyang memahami kondisi yang terjadi saat ini. Semua kepala daerah pasti mengalami kendala terkait anggaran karena APBD mendapat pemangkasan dari pemerintah pusat. Krisis global saat ini berpengaruh pada kondisi keuangan Indonesia, sehingga banyak rencana pembangunan yang terpaksa di pending atau mengalami perubahan perencanaan.

“Saya melihat Bupati Sachrul berupaya melaksanakan pembangunan di tengah kendala anggaran saat ini. Beliau memimpin di masa krisis sejak dilantik tahun 2021, saat itu pandemi Covid 19. Hingga tahun 2023 ini masa resesi ekonomi akibat krisis global. Ini yang harusnya kita dukung, karena seorang pemimpin yang lebih mementingkan daerah dibanding pencitraan politiknya.” Ujar Landjar.

Kepala daerah dipilih rakyat untuk bekerja melayani rakyat, membangun daerah baik fisik maupun sumber daya manusia. Bukan membangun citra demi kepentingan politik agar dipilih rakyat pada pemilihan berikutnya. 

“Mereka punya janji yang wajib dipenuhi kepada rakyat yang memilih mereka di pilkada. Siapa yang bekerja pasti dia yang dipilih kembali. Bukan yang kesana-kemari minta dikasihani, tapi tidak berbuat apa-apa untuk rakyat yang sudah memilihnya. Saya sebagai Bupati guhanga, akan mendukung Sachrul Mamonto menjadi pemimpin yang bekerja untuk rakyat. Beliau wajib kita dukung. Kita beri semangat agar amanah rakyat bisa dilaksanakan,” tutup Eyang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *