Terkait Polemik Mutasi Guru, Bupati: Pejabat Jangan Cuma Berkoar dan Jadi Tukang Fitnah

Boltim, Terkini171 Dilihat

JEJAK.NEWS, BOLTIM– Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, memberikan penegasan terkait dengan mutasinya salah satu ASN yang berprofesi sebagai seorang guru dari SDN 1 Moyongkota ke SDN 1 Matabulu berdasarkan kajian teknis yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim dan BKPSDM. Senin, 05/09/22.

Hal tersebut mencuat karena adanya  penyampaian Wakil Bupati Oskar Manoppo beberapa waktu lalu di sebuah acara pesta bahwa ada ASN yang datang kepadanya untuk melapor terkait dengan mutasi yang dilakukan oleh pihak Dinas. Menanggapi hal tersebut, Bupati menegaskan bahwa urusan pemerataan guru adalah urusan teknis dinas yang terkait berdasarkan hasil kajian teknis.

“Tidak ada perintah untuk sembarangan memindahkan. Sehingga apabila ada pemindahan karena berdasarkan pertimbangan pemerataan dan kebutuhan oleh dinas teknis,” jelas Bupati.

Baca Juga: Disdikbud dan BKPSDM: Mutasi Guru di SD Matabulu, Berdasarkan Pemerataan dan Kebutuhan 

Bupati melanjutkan hal seperti ini, tidak seharusnya lagi diumumkan oleh pejabat lain ketika telah dilakukan oleh Dinas terkait, karena hal itu sudah melalui pertimbangan dan telah melakukan kajian untuk mengatasi kebutuhan guru di sekolah tertentu, apalagi di sebuah hajatan pesta.

“Jangan sampai hal seperti ini, hanya untuk menghasut masyarakat, saya tidak pernah ada urusan dengan hal (teknis) pemerataan guru. Tidak ada perintah kepada Kadis Pendidikan dan BKPSDM untuk melakukan mutasi terhadap guru tersebut,” kata Bupati dengan nada tegas.

Dalam keterangannya tersebut, Bupati menjelaskan ketika mutasi tersebut dilakukan, pada saat itu dirinya tidak masuk kantor karena masih dalam kondisi sakit dan sementara dalam pemulihan. Atas pernyataan Wakil bupati tersebut, terkesan kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dengan berdasarkan pertimbangan dan kajian teknis atas kebutuhan sekolah semua atas perintah Bupati dan tudingan tersebut tidak benar adanya.

“Padahal kalau Dinas teknis telah mengkaji pengisian atau mutasi guru di sekolah, karena adanya kebutuhan dan pertimbangan yang pantas,” tambah Sachrul.

“Seharusnya Wakil Bupati Oskar Manoppo tidak menyampaikan apa yang telah dikaji. Apalagi di sebuah pesta, pejabat yang seperti ini cuma suka berkoar dan tukang fitnah yang mau menghasut masyarakat. Karena kalau mau pencitraan cuma dengan cara begitu, Allah SWT tidak akan pernah ridho tapi justru sebaliknya,” demikian tandas Momonto kepada media.(*).

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *