Australia Rekrut Tenaga Kerja Sebagai Petani Dengan Gaji 1 Miliar

JEJAK.NEWS, CANBERRA– Para petani di Australia kewalahan mengelola lahan pertanian sayuran dan buah-buahan. Mereka semakin khawatir dengan kemungkinan gagal panen, karena tidak cukupnya tenaga kerja untuk membantu memanen hasil pertanian

Asosiasi Petani Stroberi Queensland (QSGA) menawarkan uang tunai senilai 100.000 dollar Australia, atau lebih dari Rp 1 miliar sebagai imbalan bagi orang yang mau bekerja membantu memanen stroberi di musim dingin tahun 2021.

Dilansir dari kompas.com, para petani di Australia telah melaporkan kerugian besar yang dialami mereka akibat kekurangan sumber daya untuk memetik hasil panen.

Baca juga: Pemerintah Larang Maskapai Angkut Penumpang Pada 6-17 Mei 2021

Akibat dari kurangnya tenaga kerja, para petani stroberi di Queensland memilih  mengurangi lahan penanaman tahun ini, sementara sebagian lainnya bahkan sama sekali tidak menanam stroberi karena khawatir tidak adanya yang bisa membantu memetik hasil panen.

QSGA mengumumkan rencana untuk menjadikan musim panen tahun ini sebagai sebuah lomba dengan penawaran hadiah uang atau voucher liburan.

“Kami ingin peserta berusaha memenangkan lomba sekaligus bekerja keras,” kata Adrian Schultz, Presiden QSGA

“Kami mendorong siapa saja yang tertarik mencoba menjadi pemetik stroberi untuk datang ke Queensland di musim dingin dan menikmati musim panen.

“Semakin lama Anda bekerja di ladang, semakin besar kemungkinan anda mendapatkan hadiah 100.000 dollar Australia di akhir musim.”

Baca juga: Sachrul Bawa Pesan Damai, Oskar Ingatkan Sangadi Tentang Pengelolaan Dana Desa

Mereka yang bekerja akan mendapatkan “poin” untuk bisa masuk ke undian.

“Semua pekerja akan masuk dalam undian dan pemenangnya akan ditentukan oleh komputer,” kata Adrian.

“Sepuluh orang akan dipilih dan masing-masing dari 10 orang tersebut berpeluang mendapatkan 100.000 dollar Australia,” tambahnya.

Adrian mengatakan para pekerja kemudian akan dibawa ke ladang stroberi di mana 100 amplop akan disebarkan.

Baca juga: Anggota DPRD Boltim Seska Ervina Budiman, Serap Aspirasi di Dapil II

“Salah satu dari amplop ini berisi uang 100.000 dollar Australia, sementara setiap amplop lainnya berisi uang 1.000 dollar Australia,” katanya.

“Jadi kalau Anda tidak memenangkan uang 100.000 dollar Australia, paling tidak yang lain akan mendapatkan uang untuk membeli bir.”

Sepuluh pemetik stroberi akan terpilih untuk mendapatkan hadiah uang Rp 1 miliar. kalangan industri stroberi sudah meminta pihak lain untuk mengurus masalah logistik pembagian hadiah, menggunakan promosi yang berasuransi, dan anggaran iklan untuk mendanai hadiah.

Mereka juga menawarkan hadiah lain, seperti hadiah berlibur selama beberapa bulan ke daerah wisata lokal setelah musim panen berakhir.

Adrian mengatakan industri stroberi di Queensland memerlukan sekitar tujuh ribu pekerja untuk membantu pemetikan.

“Kami mencari siapa saja yang mau datang untuk bekerja,” katanya.

“Memang pekerjaan ini tidak cocok untuk semua orang dan ketika datang, kita belum tentu berhasil. Namun kami sendiri kadang terkejut dengan keterampilan orang yang datang untuk bekerja.”

Baca juga: Polsek Tutuyan Diresmikan, Bupati Dorong Penegakkan Hukum Untuk Kamtibmas

Asosiasi Petani Stroberi Queensland akan berusaha maksimal agar para pekerja tidak diperlakukan buruk. Keselamatan lebih penting Tawaran hadiah uang mungkin bisa menarik minat pekerja.

Namun industri hortikultura, seperti stroberi, dulunya tidak menjadi pilihan banyak orang karena buruknya kondisi para pekerja dan bayaran yang tidak layak.

Orang yang tertarik bekerja akan diizinkan untuk mengecek ladang sebelum mendaftar. Jika di masa percobaan mereka tidak meyakinkan calon pekerja atau pemberi kerja, mereka dapat mencoba ladang lain.

“Apa yang sudah kami lakukan adalah mengumpulkan berbagai informasi, sehingga bila Anda tidak suka bekerja di satu pertanian atau mendapatkan perlakuan buruk, maka Anda tahu harus melapor kemana,” kata Schultz lagi.

Baca juga: Gubernur Papua, Lukas Enembe Dideportasi dari PNG Karena Masuk Secara Ilegal

“Semua informasi ini akan tersedia dan dalam enam bahasa berbeda. Jadi mudah-mudahan mencakup semua yang ada.”

Para petani di kawasan Sunshine Coast dan Wide Bay di Queensland kini mulai menanam stroberi yang akan dipanen pada musim dingin beberapa bulan mendatang.

Salah seorang di antaranya adalah Brendan Hoyle, yang mengatakan dia hanya menanam sekitar 60 persen dari apa yang biasanya dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Petani stroberi Brendan Hoyle, mengatakan dia menanam lebih sedikit tahun ini karena kekhawatiran tidak cukup pekerja untuk memanen.

“Ini masa-masa yang sulit,” katanya.

“Kami mengambil sikap berhati-hati guna memastikan kami bisa memanen seluruh tanaman yang ada.”

Brendan mengatakan tahun ini banyak hal yang berubah dari sebelumnya.

“Biaya panen dan juga untuk membungkus produk meningkat,” katanya.

Namun, kolaborasi ini telah mendatangkan keuntungan yang tidak terduga. Brendan juga mengatakan para petani bisa saling berbagi tenaga kerja.

“Biasanya kami hanya sibuk dengan diri sendiri, namun dengan situasi sulit seperti sekarang ini, kami mencoba membantu yang lain.

“Karena kami berada dalam situasi yang sama.(*).

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *