DP3A Boltim Bersama Gereja Syalom Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

Boltim, Terkini493 Dilihat

JEJAK.NEWS, BOLTIM– Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) lakukan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak di Gereja Syalom Tutuyan, Kecamatan Tutuyan. Selasa, 26/07/22.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) Gereja Syalom untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN) dengan menghadirkan Silvana Rani Kaeng, SKM. sebagai narasumber dari  Dinas P3A.

Dalam kegiatan tersebut, Silvana Rani mengungkapkan bahwa

“Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi  anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat dari kekerasan dan diskriminasi,” ungkap Rani.

Baca Juga: Dispertanak Boltim Wujudkan Kedaulatan Pangan Nasional Lewat Pemetaan Dan Penetapan LP2B

Seperti contoh di lingkungan keluarga, sering terjadi kekerasan fisik seperti mencubit, menjewer, menendang, memukul dengan tangan, memukul dengan menggunakan benda.

Tak hanya sebatas hal tersebut, kekerasan terhadap anak juga termasuk membandingkan-bandingkan anak dengan saudaranya/anak lainnya, membentak dengan cara yang keras dan kasar, juga termasuk sebutan bodoh, pemalas, nakal dan kekerasan seksual. Cara-cara ini adalah bagian dari hal-hal yang mengandung unsur kekerasan terhadap anak.

Kekerasan terhadap anak di atas tidak hanya terjadi di lingkungan keluarga, tetapi juga sering terjadi di lingkungan sekolah atau pendidikan.

“Pemicu terjadinya kekerasan mulai di lingkungan keluarga. karena disebabkan orang tua tidak memiliki konsep pola asuh, orang tua agresif dan emosional, orang tua tunggal, pernikahan dini, faktor ekonomi, pola komunikasi satu arah, dan kasih sayang yang hilang pada masa  golden age atau masa emas pada anak-anak di awal pertumbuhannya dan terakhir yakni cara berpakaian,” jelas Rani Kaeng

“Sehingganya, kami dari Dinas P3A berharap kepada kita semua tidak terkecuali orang tua untuk selalu melindungi anak-anak, menjaganya dengan baik agar menghindari mereka dari hal-hal yang dapat mengakibatkan mereka trauma,” tandasnya(*).

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *